Kepulauan Indonesia

Cerita dari, untuk dan tentang Kepulauan Indonesia beserta Penghuni dan Penduduknya

MBG: Erosi Pantai

Posted by wahyuancol pada Juni5, 2008

Erosi pantai adalah proses terkikisnya material penyusun pantai oleh gelombang dan material hasil kikisan itu terangkut ke tempat lain oleh arus. Dari sudut pandang keseimbangan interaksi antara kekuatan-kekuatan asal darat dan kekuatan-kekuatan asal laut, erosi pantai terjadi karena kekuatan-kekuatan asal laut lebih kuat daripada kekuatan-kekuatan asal darat.

4.3.1. Pencetus

Aktifitas gelombang di pantai adalah faktor utama yang aktif menyebabkan erosi pantai. Dengan demikian, tiupan angin menjadi faktor penting yang menentukan terjadi atau tidaknya erosi pantai di tempat-tempat atau segmen-segmen pantai tertentu dan pada musim-musim tertentu. Arah angin menentukan segmen-segmen pantai yang akan tererosi, sedang kecepatan angin dan “fetch” menentukan kekuatan gelombang yang terbentuk dan memukul ke pantai.

Arus dekat pantai menentukan arah pergerakan muatan sedimen di sepanjang pantai. Arus itu memindahkan muatan sedimen dari satu tempat ke tempat lain di sepanjang pantai atau membawa muatan sedimen dari satu sel pantai ke sel pantai yang lain atau membawa muatan sedimen keluar ke perairan lepas pantai. Pola arus dekat pantai perkembangannya ditentukan oleh gelombang yang bergerak menghampiri pantai. Dengan demikian, faktor angin juga secara tidak langsung mempengaruhi transportasi muatan sedimen.

4.3.2. Karakter kedatangan atau kejadian

Erosi pantai berlangsung perlahan dan menerus. Laju erosi pantai ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain orientasi garis pantai, konfigurasi garis pantai, batuan penyusun pantai, arah dan kecepatan angin, serta aktifitas manusia. Dalam satu siklus musim, erosi pantai yang paling efektif atau laju erosi yang tinggi terjadi pada saat angin kencang bertiup dengan arah tegak lurus atau menyerong terhadap orientasi garis pantai. Di Indonesia, erosi yang efektif terjadi pada saat musim barat dan musim timur. Selain itu laju erosi dapat mengalami perlambatan bila konfigurasi garis pantai mencapai kondisi keseimbangan tertentu dimana energi gelombang tidak dapat menggerus lagi material penyusun pantai atau transportasi muatan sedimen yang masuk dan keluar dalam satu siklus musim sama volumenya. Pada prinsipnya erosi pantai pantai di suatu segmen pantai tertentu tidak dapat dihentikan sebelum kondisi keseimbangan tersebut tercapai. Dengan kata lain, erosi pantai akan terus berlangsung selama kondisi keseimbangan konfigurasi garis pantai belum tercapai.

4.3.3. Prediktabilitas

Erosi pantai dapat diprediksi kejadiannya berdasarkan pada pola arah angin dan kecepatan angin yang terdapat disuatu kawasan, orientasi garis pantai, konfigurasi garis pantai, dan material penyusun pantai. Tempat atau lokasi erosi terjadi tetap sepanjang waktu, dan waktu erosi berlangsung pun tetap pada musim-musim tertentu. Prediksi arah tiupan angin dan kecepatannya (Gambar 8) dan arah angin dan tinggi gelombang yang ditimbulkannya (Gambar 9) dipublikasikan oleh BMG.

4.3.4. Durasi

Dalam skala waktu besar, jangka panjang, erosi pantai berlangsung terus menerus sampai kondisi keseimbangan konfigurasi garis pantai tercapai atau keseimbangan berubah karena perubahan kondisi lingkungan dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam jangka pendek, temporer, erosi pantai terjadi pada saat musim angin tertentu berlaku, dan berhenti ketika musim berganti.

4.3.5. Areal terganggu

Ketika erosi pantai berlangsung, erosi hanya mengenai garis pantai dari segmen pantai yang tererosi. Laju erosi yang terjadi menentukan berapa lebar lahan tepi pantai yang hilang tererosi dalam suatu jangka waktu tertentu. Untuk jangka panjang, membicarakan masalah erosi yang terjadi di suatu segmen pantai berarti membicarakan kemungkinan luas lahan pantai yang akan hilang pada suatu periode waktu tertentu. Dengan kata lain, berbicara masalah erosi untuk jangka panjang berarti membicarakan lahan pantai yang terancam hilang oleh erosi.

4.3.6. Aktifitas mitigasi

Di depan telah disebutkan bahwa pada dasarnya erosi pantai tidak dapat dihentikan. Oleh karena itu, aktifitas mitigasi bencana erosi hanya dapat memperlambat laju erosi dan mencegah terjadinya kerugian materil karena erosi.

Upaya untuk memperlambat laju erosi dapat dilakukan dengan membangun bangunan teknik di pantai untuk memperkuat garis pantai, dan menangkap sedimen (metode teknik pantai), atau untuk mempertahankan konfigurasi pantai yang dapat menstabilkan garis pantai seperti memperkuat “headland” (metode geomorfologi); mengatur penggunaan lahan atau membuat zonasi penggunaan lahan tepi pantai agar tidak terdapat aktifitas manusia yang memperlemah batuan penyusun pantai (metode tataguna lahan).

Upaya untuk mencegah terjadinya kerugian materi dapat dimulai dengan memetakan segmen-segmen pantai yang rentan terhadap erosi dan membuat zonasi ancaman bahaya erosi. Dengan zonasi itu diharapkan penduduk dapat memilih lokasi yang aman untuk membangun rumah atau melakukan berbagai aktifitas, dan pemerintah dapat memilih lokasi aman untuk membangun berbagai infrastruktur.

Kembali

2 Tanggapan to “MBG: Erosi Pantai”

  1. sasa said

    yang bener donk!!! erosi ya sendiri, erosi pantai juga sendiri

  2. Ghaida Mastura said

    tengs berat bro. useful bgt buat karya tulis ku. 🙂

Tinggalkan komentar