Kepulauan Indonesia

Cerita dari, untuk dan tentang Kepulauan Indonesia beserta Penghuni dan Penduduknya

Archive for the ‘L’ Category

Lava

Posted by wahyuancol pada November7, 2010

Pengertian Lava

Lava adalah magma yang muncul di permukaan Bumi. Tempat munculnya magma ini dapat di puncak gunungapi atau di lereng gunungapi, dan diberbagai tempat lain.

Fenomena terkait

Bila lama muncul di kawah gunungapi dan kemudian membeku, maka tubuh yang terbentuk itu disebut Sumbat Gunungapi (volcanic plug).

Bila sumbat itu berbentuk kubah (dom), maka disebut Kubah Volkanik (volcanic dom). Gunung Merapi yang sedang bererupsi sekarang ini terkenal akrab dengan fenomena ini.

Bila lava tersebut keluar dari kawah gunungapi dan kemudian terus mengalir menuruni lereng gunungapi itu, maka disebut Aliran Lava (Lava flow). Bila lava yang keluar ini ternyata mengalir melainkan jatuh dari puncak gunuingapi, maka disebut Guguran Lava.

Bila magma keluar dibawah air atau di dasar laut, maka lava yang mengalir keluar akan membeku dengan membentuk kenampakan seperti bantal sehingga dikenal sebagai Lava Bantal (Pillow Lava).

Artikel terkait: Magma

Posted in GLOSARIUM, L | Dengan kaitkata: , , , , , , , | Leave a Comment »

Lahar

Posted by wahyuancol pada Mei19, 2008

Asal Kata

Istilah “Lahar” berasal dari kata “lahar” dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Jawa. Kata “lahar” sekarang merupakan salah satu istilah dalam ilmu volkanologi atau ilmu kegunungapian yang dipakai secara international.

Pengertian Lahar

Lahar adalah campuran yang panas atau dingin dari air dan fragmen batuan yang mengalir menuruni lereng gunungapi dan atau lembah sungai. Material yang tertransportasikan di dalam lahar berkisar dari material berukuran butir lempung sampai bongkah dengan diameter butiran lebih dari 10 m.

Lahar memiliki ukuran dan kecepatan meluncur yang bervariasi. Lahar kecil berukuran lebar beberapa meter dan dalam beberapa senti-meter dan kecepatan alirannya beberapa meter per detik. Lahar besar memiliki ukuran leber beberapa ratus meter dan dalam beberapa puluh meter dan dapat meluncur dengan mengalir dengan kecepatan beberapa puluh meter per detik.

Pemicu Lahar

Lahar dapat terjadi karena beberapa pemicu berikut ini, yaitu:

1) Erupsi gunungapi, dapat memicu lahar secara langsung dengan pencairan salju dan es secara cepat pada suatu tubuh gunungapi atau melontarkan air dari danau kawah.

2) Curah hujan yang tinggi selama atau setelah erupsi gunungapi. Air hujan dapat dengan mudah mengerosi batuan volkanik yang lepas-lepas dan tanah di lereng gunungapi atau bukit, dan di dalam lembah sungai. Cara pembentukan lahar seperti adalah yang paling sering terjadi.

3) Dimulai dari gerakan tanah dari batan jenuh dan mengalami alterasi hidrotermal di lereng gunungapi atau lereng bukit didekatnya. Gerakan tanah dipicu oleh erupsi gunungapi, gempa bumi, hujan, atau peningkatan tarikan gravitasi di gunungapi.

Klasifikasi Lahar

Lahar dapat dibedakan berdasarkan suhunya menjadi dua kategori:

  1. Lahar dingin: bila lahar bersuhu normal seperti suhu udara normal di sekitar kita. Lahar jenis ini melibatkan material volkanik bersuhu dingin yang telah diendapkan di lereng gunungapi.
  2. Lahar panas: bila lahar bersuhu tinggi. Lahar jenis ini melibatkan material volkanik yang baru dihasilkan oleh siuatu proses erupsi gunungapi sehingga masih panas.

Lahar bisa juga dibedakan berdasarkan pemicu terjadinya lahar:

  1. Lahar letusan: bila lahar terjadi karena dipicu oleh peristiwa letusan gunungapi. Pada lahar jenis ini, aliran lahar didahului oleh erupsi letusan gunungapi.
  2. Lahar hujan: bila lahar terjadi karena dipicu oleh curah hujan.

Dampak Aliran Lahar

Aliran lahar yang bergerak cepat menuruni lembah sungai dan kemudian menyebar di dataran banjir di daerah kaki gunungapi dapat menyebabkan kerusakan ekonomi dan lingkungan yang serius.

Dampak langsung dari turbulensi yang terjadi di ujung aliran lahar atau dari bongkah-bongkah batuan dan kayu yang dibawa aliran lahar adalah menghancurkan, menggerus atau menggosok segala sesuatu yang ada di jalan jalur aliran lahar. Bila tidak hancur atau tergerus oleh liran lahar, bangunan-bangunan dan lahan-lahanyang berharga dapat sebagian atau seluruhnya tertimbun oleh endapan lahar. Aliran lahar juga bisa merusak jalan dan jembatan sehingga aliran lahar juga dapat menyebabkan orang-oramng terisolasi atau terkurung di daerah bahaya erupsi gunungapi.

Selain memberikan dampak yang merugikan, aliran lahar juga memberikan dampak yang menguntungkan, yaitu memberikan endapan batuan dan pasir yang sangat banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sebagai contoh, banyak aktifitas penambangan pasir dan batu yang dilakukan di lereng Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu menunjukkan bahwa endapan lahar dapat memberikan dampak positif kepada aktifitas perekonomian masyarakat secara langsung yang tinggal di sekitar gunungapi, dan menyediakan bahan bangunan yang melimpah. Selain itu, setelah bertahun – puluhan sampai ratusan tahun, dan tanah terbentuk di permukaannya, endapan lahar juga dapat menjadi lahan pertanian yang subur.

Sebutan/terminologi lain untuk Lahar

Debris flow: bila lahar mengandung muatan sedimen > 80% berat.

Mudflow: bila lahar dominan tersusun oleh partikel-partikel batuan berukuran halus, dominan berdiameter < 2 mm (pasir dan lanau).

Hyperconcentrated streamflow: bila lahar mengandung mutan sedimen 40-80 %.

Cohesive lahars: bila debris flow atau mudflow mengandung lebih dari 3-5% sedimen berukuran lempung.

Non-cohesive lahars: bila debris flow atau mudflow mengandung kurang dri 3-5% sedimen berukuran lempung.

Referensi

USGS Volcano Hazards Program. Lahar and Their Effects. [URL http://volcanoes.usgs.gov/Hazards/What/Lahars/lahars.html%5D. Akses 12 Mei 2008.

USGS Volcano Hazards Program. Terms often used to refer to lahars. [URL http://volcanoes.usgs.gov/Hazards/What/LaharTerms.html%5D. Akses 12 Mei 2008.

Posted in Dari Indonesia untuk Dunia, L, Volkanisme | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , , , , , | 6 Comments »