Kepulauan Indonesia

Cerita dari, untuk dan tentang Kepulauan Indonesia beserta Penghuni dan Penduduknya

Archive for the ‘Pulau Kecil Terluar’ Category

Pulau Batugoyang

Posted by wahyuancol pada Januari11, 2015

Pulau Batugoyang

Koordinat: 06° 57′ 01″ LS, 134° 11′ 38″ BT

Titik Referensi: No. TR. 102

Titik Dasar: No. TD. 102

Letak Administrasi: Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Propinsi Maluku.

Catatan:

  • Pulau mana yang dimaksud dengan Pulau Batugoyang tidak dapat ditunjukkan dengan pasti (Gambar 1). Menurut posisi yang diberikan di atas oleh Atlas Pulau-pulau Kecil Terluar, lokasi itu menunjuk ke sebuah pulau batu yang agak jauh di sebelah selatan Tanjung Ngabordamlu (Pada citra diberi nama Pulau Batugoyang 01). Tetapi, pada citra satelit yang disajikan di dalam atlas tersebut,  diberi tanda pada pada sebuah pulau yang persis di sebelah selatan Tanjung Ngabordamlu (Pada citra diberi nama Pulau Batugoyang 02).
Aru Tanjung Ngabordamlu ket

Gambar 1. Kawasan Tanjung Ngabordamlu.

 

  • Posisi koordinat Pulau Batugoyang 02 pada Google Earth: 6° 56′ 36,34″ LS, 134° 11′ 59,43″ BT (di bagian tengah pulau).
  • Situs Direktori Pulau-pulau Kecil dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan nama lain dari pulau ini adalah Pulau Dimel. Situs ini menyebutkan posisi koordinat pulau ini sama dengan posisi yang diberikan oleh Atlat Pulau-pulau Kecil Terluar. Situs ini menyebutkan bahwa Pulau Batugoyang adalah sebuah sea stack. Sea stack adalah sebuah untuk sebuah pulau yang terbentuk karena mundurnya garis pantai dari suatu pulau yang lebih besar. Apabila kita berpegang pada pernyataan ini., maka yang dimaksud dengan Pulau Batugoyang adalah pulau yang pada Gambar 1 di atas ditandai dengan Pulau Batugoyang 02.
  • Untuk mengetahui pulau mana yang dimaksud dengan Pulau Batugoyang, perlu dilakukan konfirmasi dengan Peta Laut dari Dinas Hidro-oseanografi TNI AL.

Underconstruction

Kembali

Posted in Mengenal Indonesia, Pulau Kecil Terluar | Dengan kaitkata: , , , , | Leave a Comment »

Pulau Laag

Posted by wahyuancol pada Desember10, 2014

Pulau Laag

Koordinat: 05° 23′ 14″ LS, 137° 43′ 07″ BT

Titik Referensi: No. TR.092

Titik Dasar: No. TD.092

Letak Administrasi: Distrik , Kabupaten Asmat, Propinsi Papua.

Catatan:

  • Koordinat yang dikutip dari Atlas Pulau-pulau Kecil Terluar di atas bila diplot pada Google Earth jatuh di laut.
  • Posisi koordinatberikut ini dari Geographic.Org,  05° 22′ 00″ LS, 137° 44′ 00″ BT.
  • Nama lain pulau ini adaah Laag-eiland (Geonames.org),
  • Direktori Pulau-pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan menyebutkan nama lain Pulau Laag adalah Pulau Jat (KKP). Kemungkinan nama ini salah karena menurut Getamap.net ada pulau lain di sebelah utara Pulau Laag yang bernama Pulau Djats.
  • Kata “laag” berasal dari Bahas Belanda yang berarti “rendah” (low – Bahasa Inggris)
  • Pulau Laag tidak berpenduduk.
  • Di pulau ini terdapat mercusuar tetapi tidak belum terekam di dalam citra satelit (World of Lighthouses)
  • Berdasarkan definisi atau pengertian pulau, maka Pulau Laag ini tidak dapat lagi disebut sebagai sebuah pulau. Secara visual bentuk pulau sudah tidak ditemukan lagi karena telah bergabung dengan Pulau Papua. Namun demikian, secara politis pulau ini masih diakui keberadaannya sebagai sebuah pulau, karena di pulau itu ada titik referensi dan titik dasar yang dipergunakan sebagai dasar penentuan batas negara.
  • Berbagai sumber menyebutkan bahwa di sebelah timur Pulau Laag terdapat Pulau Kecil (Pulau Klein), tetapi sekarang pulau itu tidak dijumpai lagi.

Informasi lain:

  • Pulau Laag adalah pulau yang telah kehilangan bentuknya dan karakternya sebagai sebuah pulau karena telah menyatu dengan daratan Pulau Papua. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap citra satelit dari Google Earth. Citra satelit tersebut memperlihatkan bahwa kawaan pesisir selatan Pulau Papua adalah daerah yang memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi. Hal itu ditunjukkan dari banyaknya gosong pasir atau lumpur di perairan pesisir dekat pantai, terutama di sekitar muara-muara sungai (Gambar 1). Sangat mungkin bahwa Pulau Laag semula adalah sebuah mangrove cay, yaitu gosong pasir atau lumpur yang ditumbuhi oleh vegetasi mangrove.
  • Pulau Kecil atau Pulau Klein, saya duga juga mangrove cay. Karena dinamika kawasan tersebut yang sangat tinggi, maka pulau tersebut hilang. Beberapa situs, yang saya kutip di atas, masih menyebutkan lokasi keberadaan pulau tersebut.
Pulau Laag dan sekitarnya 02 ket

Gambar 1. Pulau Laag dan kawasan sekitarnya. Sumber Citra dari Google Earth, tanggal pencitraan 13 Desember 2011.

  • Menurut Buku Panduan Pelayaran, yang dipublikasikan oleh Pemerintah Amerika, pulau ini memiliki panjang 1000 m pada arah Utara – Selatan dan lebar 463 m, berelevasi rendah dan banyak ditumbuhi vegetasi. Pulau ini terletak sekitar 5 mil di sebelah Selatan – Baratdaya muara Sungai Blumen. Informasi ini memperkuat dugaan mengenai sejarah pulau ini yang diuraikan di atas. Buku ini juga menyebutkan keberadaan Pulau kecil yang sudah tidak ada lagi wujudnya itu.
  • Malam ini (11 Des 2014), dugaan saya tentang Pulau Laag dan tentang Pulau Kecil (Pulau Klein) yang saya uraikan di atas terjawab. Saya berhasil menemukan sebuah peta koleksi dari The University of Texas at Austin yaitu peta dari Joint Operations Graphic yang bissa dikenal sebagai JOG Map. Lembar: Pulau Laag, Indonesia; Nomor Seri: 1501 AIR; Nomor Lembar: SB 53-8; Edisi 1; Skala 1:250.000. Peta hasil kompilasi data terbaik sampai tahun 1967. Dipublikasikan oleh U.S. Army Map Service. Cuplikan peta itu yang memperlihatkan keberadaan Pulau Laag dapat dilihat pada Gambar 2.
Pulau Laag  JOG Map txu-oclc-224033150-sb53-08

Gambar 2. Pulau Laag dan kawasan sekitarnya tahun 1967. Tanda panah menunjuk ke Pulau Laag dan Pulau Kecil (Pulau Klein). Bandingkan dengan Gambar 1. Tampak Pulau Laag masih terpisah dari Pulau Papua, dan Pulau Kecil masih hadir. Sekarang, Pulau Laag telah menyatu dengan Pulau Papua dan Pulau Kecil telah hilang. Peta ini dikutip dari Peta Lembar Pulau Laag (JOG Map Lembar SB 53-8).

 

  • Peta Pulau Laag di atas juga memberikan nama lain dari Sungai Momats, yaitu Sungai Lecoco D’Armandville.
  • Mempertimbangkan sejarah perkembangan pulau ini, diperkirakan di masa mendatang garis pantai pulau ini akan terus berubah karena sedimentasi.

Prediksi Respon Terhadap kenaikan Muka Laut Global:

  • Karena pulau ini berada di lingkungan dengan tingkat sedimentasi yang tinggi, kenaikan muka laut global diperkirakan tidak akan berpengaruh terhadap kehadiran pulau ini meskipun elevasinya rendah.

Catatan Tambahan:

  • Berdasarkan hal-hal yang saya sampaikan di atas, maka dengan ini saya menyatakan bahwa Atlat Pulau-pulau Kecil Terluar dari Badan Informasi Geospasial (BIG – dahulu Bakosurtanal) perlu dikoreksi.
  • Koreksi juga perlu dilakukan untuk jumlah pulau-pulau kecil terluar yang sampai saat ini masih menyebutkan adanya Pulau Laag.

 Kembali

 

Posted in Mengenal Indonesia, Pulau Kecil Terluar | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , | 1 Comment »

Pulau Kolepon

Posted by wahyuancol pada November14, 2014

Pulau Kolepon

Koordinat: 08° 12′ 49″ LS, 137° 41′ 24″ BT

Titik Referensi: No. TR.088

Titik Dasar: No. TD.088E

Letak Administrasi: Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke, Propinsi Papua.

Catatan:

  • Pulau ini dikenal dengan banyak nama. Selain memiliki nama resmi yang diakui sekarang yaitu: Pulau Kolepon, pulau ini juga dikenal dengan empat nama yang lain, yaitu Pulau Kimaam atau Kimaan, Pulau Dolok atau Dolak, Pulau Yos Sudarso, dan Pulau Frederik Hendrik (lihat Atlas Pulau-pulau Kecil halaman 105; JPL CIT Photojournal).
  • Pulau ini berhadapan dengan Australia.
  • Pulau ini berbentuk seperti daun (Gambar 1). Panjangnya sekitar 165 km. Luas pulau ini 11.691, 07 km². Pulau ini dipisahkan dari daratan Papua oleh Selat Muli. Sebagian kawasan pulau ini adalah rawa mangrove. Di sekeliling pulau terdapat rataan lumpur yang lebar terutama di bagian utara hingga barat laut.
Pulau Kolepon 20090812-indonesia-full copy

Gambar 1. Citra Pulau Kolepon, 29 Agustus 2009. Titik kotak kuning: Distrik Kimaam. Sumber Citra: Earth Snapshot, Frederik Hendrik Island. (Nopember 2014).

 

  • Penduduk pulau ini terutama terdapat di Distrik Kimaam. Terdapat landasan udara dengan panjang sekitar 650 meter (diukur pada Citra Satelit Google Earth) (Gambar 2) di distrik tersebut. Dermaga di tepi sungai dijumpai di Kiworo di bagian timur pulau. Lokasi pemukiman penduduk lainnya dijumpai di bagian utara pulau seperti di Tabonji di bagian utara pulau (Gambar 3). Bahasa asli penduduk setempat adalah Ndom dan Riantana (JPL CIT Photojournal)
Distrik Kimaam

Gambar 2. Distrik Kimaam di Pulau Kolepon dengan landasan pesawat terbang sepanjang sekitar 650 meter. Tanggal pencitraan 5 April 2012.  Sumber Citra: Google Earth (Nopember 2014).

Tabonji Kolepon Papua

Gambar 3. Daerah Tabonji di bagian utara Pulau Kolepon 5 April 2012. Sumber Citra: Google Earth (Nopember 2014).

 

  • Posisi koordinat yang tertera di atas dikutip dari Atlas Pupau-pulau Kecil halaman 105. Ketika posisi itu di plot pada Google Earth, jatuhnya di perairan pantai sebelah barat pulau.
  • Kenampakan visual kondisi lingkungan di sekitar pulau ini berada dari citra satelit dan pengamatan detil terhadap citra pulau ini dari Google Earth, bisa disimpulkan bahwa Pulau Kolepon adalah pulau yang berelevasi rendah. Pulau ini terbentuk sebagai hasil dari pengendapan sedimen yang tinggi di perairan pesisir sebelah selatan Pulau Papua di Laut Arafura (Gambar 1). Pulau ini adalah perkembangan dari suatu gosong pasir yang kemudian ditumbuhi vegetasi mangrove (mangrove cay). Mangrove dijumpai sampai jauh di pedalaman pulau. Di tengah pulau juga banyak danau-danau kecil. Bekas-bekas alur sungai sangat banyak dijumpai hingga di bagian tengah pulau (Gambar 4).
Danau-danau Kolepon

Gambar 4. Danau-danau di Pulau Kolepon. Sumber Citra: Google Earth, pencitraan 10 April 2013 (Nopember 2014)

 

  • Menurut direktori mercusuar di pulau ini terdapat mercusuar di dua lokasi. Pertama, letaknya tidak diketahui dengan pasti karena masih baru sehingga belum sempat terekam oleh citra satelit yang disajikan, tetapi diperkirakan berada di ujung barat daya pulau ini, yaitu di Cape Valsch atau Tanjung Vals atau Ujung Salah (Gambar 5). Tanjung ini adalah ujung paling selatan Pulau Kolepon. Kemudian, lokasi Titik Referensi dan Titik Dasar yang ada di pulau ini diperkirakan juga berada di tanjung ini. Kedua, letaknya di kawasan Pelabuhan Kimaam (Gambar 6).
Ujung Salah Kolepon

Gambar 5. Ujung Salah di bagian baratdaya Pulau Kelopen. Sumber Citra: Google Earth (Nopember 2014)

Pelabuhan Kimaan Pulau Kolepon GetMap

Gambar 6. Pelabuhan Kimaam Pulau Kolepon. Mercusuar terlihat di tepi pantai di pangkal dermaga. Sumber Citra: Bing (Nopember 2014).

Prediksi Respon terhadap Kenaikan Muka Laut Global: Pulau ini dikelilingi oleh pantai mangrove. Vegetasi mangrove menyebar hingga ke pedalaman pulau ini dan sebagaian besar masih berada dalam kondisi alamiahnya. Dengan demikian, bila terjadi kenaikan muka laut yang sesuai dengan skenario IPCC, mangrove di pulau ini diperkirakan masih dapat beradaptasi dengan baik sehingga keberadaan pulau ini tidak akan terganggu secara signifikan. Kemampuan adaptasi dari mangrove tersebut didukung oleh tingginya suplai muatan sedimen dari daratan Pulau Papua ke kawasan tersebut seperti terlihat pada Gambar 1.

Pulau Kolepon ini berada di Paparan Sahul yang stabil. Dalam sejarah geologi, dimasa lalu muka laut pernah turun hingga sekitar 100 meter lebih rendah dari posisi muka laut sekarang. Dengan demikian, pulau ini diperkirakan pada saat itu ukurannya lebih besar. Jejak-jejak alur sungai purba yang berada di bawah laut sekarang dapat terlihat di perairan dekat pantai di sekitar Cape Valsch (Gambar 7).

Ujung Salah Kolepon under water GetMap

Gambar 7. Morfologi bawah laut purba di kawasan Ujung Salah, Pulau Kolepon. Sumber Citra: Bing Map (Nopember 2014)

Informasi lain:

  • Kawasan ini adalah kawasan dengan tingkat sedimentasi yang tinggi (Earth Snapshot).
  • Perubahan garis pantai yang besar (progradasi) terjadi di pantai barat pulau ini (Bird and Ongkosongo, 1980)
  • Di sebelah utara pulau ini terdapat muara Sungai Digul dan Sungai Odammun. Di kawasan muara kedua sungai tersebut sering terjadi fenomena tidal bor atau tidal wave atau Kepala Arus (bahasa lokal). Fenomena itu muncul 2 hari sebelum dan 2 hari setelah bulan baru dan bulan purnama. Fenomena ini hadir dalam bentuk gelombang tunggal dengan ketinggian 1,8 sampai 4 meter yang bergerak cepat masuk ke sungai (Sumber: National Geospacial Intelligence Agency, Pub. 164, Sailing Directions, New Guinea, 2004, 9th Ed., halaman 118) . Informasi tentang kondisi arus, gelombang dan pasang-surut di sekitar pulau ini juga dapat diperoleh dari referensi tersebut.

 

Kembali

 

 

 

Posted in Mengenal Indonesia, Pulau Kecil Terluar | Dengan kaitkata: , , , , , , , , | Leave a Comment »

Pulau Batarkusu

Posted by wahyuancol pada Oktober29, 2014

Pulau Batarkusu

Koordinat: 08° 20′ 30″ LS, 130° 49′ 16″ BT

Titik Referensi: No. TR. 107

Titik Dasar: No. TD. 107

Letak Administrasi: Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku.

Catatan:

  • Posisi koordinat pada Google Earth: 8° 20′ 29,37″ LS, 130° 49′ 14,47″ BT.
  • Nama lain pulau ini adalah Batu Arkusu (JOG Map Lembar Pulau Selaru SC 52-4)
  • Pulau tidak berpenghuni, berbatasan dengan Australia.
  • Berdasarkan kenampakan citra dan foto, pulau ini adalah pulau terumbu karang yang terangkat (uplifted reef island) yang tersusun oleh batugamping terumbu.
  • Berdasarkan foto, elevasi pulau diperkirakan maksimal 2 meter diatas muka laut rata-rata.

Foto / Citra:

Pulau Batarkusu lokasi

Pulau Batarkusu, lokasi. Sumber: Google Earth (Oktober 2014).

Pulau batarkusu

Pulau Batarkusu. Sumber: Pribadi AS (2012)

Prediksi Respon terhadap Kenaikan Muka Laut Global: dapat bertahan tetap muncul di permukaan laut. Namun, berdasarkan kenampakan pulau itu pada foto di atas, menurut UNCLOS 1982 Part VIII Article 121, kenaikan muka laut kemungkinan dapat merubah status pulau ini. Statusnya dapat turun dari pulau (island) menjadi batu (rock).

Informasi lain:

Kembali

Posted in Mengenal Indonesia, Pulau Kecil Terluar | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »

Pulau Liki

Posted by wahyuancol pada Oktober29, 2014

Pulau Liki

Koordinat: 01° 34′ 26″ LS, 138° 42′ 57″ BT

Titik Referensi: No. TR.079

Titik Dasar: No. TD.079

Letak Administrasi: Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Propinsi Papua.

Catatan:

  • Pulau berpenduduk sekitar 301 jiwa, luas 13,36 km², berhadapan dengan Samudera Pasifik.
  • Letak pulau ini jauh dari Papua Nugini. Pernyataan ini mengoreksi pernyataan bahwa pulau ini berbatasan dengan Papua Nugini, seperti KOARMABAR.
  • Elevasi 234 meter (http://elevationmap.net/liki-island-indonesia?latlngs=(-1.6051429,138.72918219999997))
  • Berdasarkan citra dari Google Earth, pulau ini mengalami pengangkatan, memiliki rataan terumbu di sekeliling pulau. Di sekeliling pulau terdapat pantai pasir yang berasosiasi dengan tebing pantai yanmg berupa tabing batugamping.
  • Berdasarkan citra satelit, pemukiman terutama berada di ujung selatan pulau.
  • Di ujung utara pulau ini ada mercusuar (http://www.unc.edu/~rowlett/lighthouse/idpa.htm)

Foto / Citra:

Pulau Liki lokasi

Pulau Liki, lokasinnya jauh dari Papua Nugini.

Pulau Liki Papua

Pulau Liki, Papua. Sumber: Google Earth Oktober 2014.

Pulau Liki ujung tenggara

Pulau Liki, ujung tenggara. Ujung tenggara pulau ini menunjukkan bahwa pulau tersebut mengalami pengangkatan. Sumber: Google Earth, Oktober 2014.

 

Pulau Liki, ujung utara. Lokasi mercusuar. Sumber: Bing Map (Oktober 2014)

 

Prediksi Respon terhadap Kenaikan Muka Laut Global: dapat bertahan tetap muncul di permukaan laut.

Informasi lain:

Data geografi Pulau Liki

Arkeologi Militer

Kembali

Posted in Mengenal Indonesia, Pulau Kecil Terluar | Dengan kaitkata: , , , , | Leave a Comment »