Kepulauan Indonesia

Cerita dari, untuk dan tentang Kepulauan Indonesia beserta Penghuni dan Penduduknya

Magma 2 (Tipe-tipe magma dan sifat-sifatnya)

Posted by wahyuancol pada November10, 2010

Tipe dan Sifat Magma

Magma dapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2. Dikenal ada tiga tipe magma, yaitu:

  1. Magma Basaltik (Basaltic magma) — SiO2 45-55 %berat; kandungan Fe dan Mg tinggi; kandungan K dan Na rendah.
  2. Magma Andesitik (Andesitic magma) — SiO2 55-65 %berat, kandungan Fe, Mg, Ca, Na dan K menengah (intermediate).
  3. Magma Riolitik (Rhyolitic magma) — SiO2 65-75 %berat, kandungan Fe, Mg dan Ca rendah; kandungan K dan Na tinggi.

Tiap-tiap magma memiliki karakteristik yang berbeda. Rangkuman dari sifat-sifat mangma itu seperti terlihat di dalam Tabel.

Rangkuman Sifat-sifat Magma
Tipe Magma Batuan Beku yang dihasilkan Komposisi Kimia Temperatur Viskositas Kandungan Gas
Basaltik Basalt 45-55 SiO2 %, kandungan Fe, Mg, dan Ca tinggi, kandungan K, dan Na rendah. 1000 – 1200oC Rendah Rendah
Andesitik Andesit 55-65 SiO2 %, kandungan Fe, Mg, Ca, Na, dan K menengah. 800 – 1000oC Menengah Menengah
Rhyolitik Rhyolit 65-75 SiO2 %, kandungan Fe, Mg, dan Ca rendah, kandungan K, dan Na tinggi. 650 – 800 oC Tinggi Tinggi

Temperatur magma tidak diukur secara langsung, melainkan dilakukan di laboratorium dan dari pengamatan lapangan.

Magma mengandung gas-gas terlarut. Gas-gas yang terlarut di dalam cairan magma itu akan lepas dan membentuk fase tersendiri ketika magma naik ke permukaan bumi. Analoginya sama seperti gas yang terlarut di dalam minuman ringan berkaborasi di dalam botol dengan tekanan tinggi. Ketika, tutup botol dibuka, tekanan turun dan gas terlepas membentuk fase tersendiri yang kita lihat dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Juga sering kita lihat ketika pemberian meali bagi para pemenang balap kenderaan. Kepada mereka diberikan minuman di dalam botol dan kemudian mereka mengkocok-kocok botol tersebut sebelum membuka tutupnya. Kemudian, ketika tutup botol yang telah dikocok itu dibuka, maka tersemburlah isi botol tersebut keluar. Demikian pula halnya dengan magma ketika keluar dari dalam bumi. Kandungan gas di dalam magma ini akan mempengaruhi sifat erupsi dari magma bila keluar ke permukaan bumi.

Viskositas adalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir. Cairan dengan viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk mengalir daripada cairan dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan magma.

Viskositas magma ditentukan oleh kandungan SiO2 dan temperatur magma. Makin tinggi kandungan SiO2 maka makin rendah viskositasnya atau makin kental. Sebaliknya, makin tinggi temperaturnya, makin rendah viskositasnya. Jadi, magma basaltik lebih mudah mengalir daripada magma andesitik atau riolitik. Demikian pula, magma andesitik lebih mudah mengalir drripada magma riolitik.

Perubahan Komposisi Magma

Proses pembekuan magma menjadi batuan dimulai dari pembentukan kristal-kristal mineral. Sesuai dengan komposisi kimianya, pembentukan kristal-kristal mineral itu terjadi pada temperatur yang berbeda-beda. Perlu dipahami bahwa dengan terbentuknya kristal, berarti ada unsur-unsur kimia dari larutan magma yang diambil dan diikat ke dalam kristal, sehingga kandungan unsur itu di dalam cairan atau larutan magma berkurang.

Bila kristal-kristal yang terbentuk di dalam magma memiliki densitas lebih besar daripada magma, maka kristal-kristal akan mengendap dan cairan akan terpisah dari kristal.. Sebaliknya bila kristal-kristal yang terbentuk lebih rendah densitasnya dripada magma, maka kristal-kristal akan mengapung. Bila cairan magma keluar karena tekanan, maka kristal-kristal akan tertinggal.

Keadaan tersebut akan merubah komposisi kimia cairan magma sisa. Apabila banyak komposisi kimia yang berkurang dari magma awal karena pembentukan kristal-kristal mineral, maka akan terbentuk magma baru dengan komposisi yang berbeda dari magma awalnya. Perubahan komposisi kimia magma seperti itu disebut sebagai diferensiasi magma oleh fraksinasi kristal (magmatic differentiation by crystal fractionation). Proses inilah yang dapat menyebabkan magma basaltik di dalam suatu gunungapi dapat berubah dari basaltik menjadi andesitik dan bahkan riolitik. Perubahan komposisi magma inilah yang dapat merubah tipe erupsi suatu gunungapi.

Artikel terkait:

Magma 1, Erupsi 1, Erupsi Celah, Basalt

Referensi:

Volnacoes, Magma and Volcanic Eruptions

http://www.tulane.edu/~sanelson/geol204/volcan&magma.htm

11 Tanggapan to “Magma 2 (Tipe-tipe magma dan sifat-sifatnya)”

  1. redian said

    Izin tanya kenapa magma dari mid oceanic ridge sifatnya berbeda dengan magma dari gunung berapi?

    • wahyuancol said

      Yth. Sdr. Redian,
      Terima kasih atas kunjungan dan perhatian anda terhadap blog ini.
      Jawaban atas pertanyaan anda bisa anda lihat pada artikel Magma 1. Silahkan dicermati artikel tersebut.
      Salam,
      Wahyu

  2. pak wahyu mau tnya bagimana hubungan komposisi magma dengan bentuk gunutuk gunungapi?terimakash salam bumi

    • wahyuancol said

      Hubungan antara komposisi magma dengan bentuk gunungapi berkaitan dengan kekentalan magma.Untuk magma basaltik yang cair akan terbentuk gunungapi tipe perisai, sedang bila magma lebih asam dan kental akan terbentuk gunungapi tipe kerucut.

      Salam,
      Wahyu

  3. hana said

    terima kasih atas infonya
    |

  4. Mamay said

    Apakah ada hubungan antara magma dengan pembentukan kerak bumi? jika ada tolong jelaskan. Terima kasih

    • wahyuancol said

      Sdr. Mamay. Jelas ada hubungan antara magma dengan pembentukan kerak bumi, karena kerak Bumi itu sesungguhnya adalah massa batuan hasil pembekuan magma. Sebagai contoh, pembentukan kerak samudera sebagai hasil pembekuan magma di pematang tengah samudera.

      Salam,
      Wahyu

  5. Jefry renaldy said

    Magma jenis apa yg keluar dari gn.semeru

  6. abd. azis said

    permisi… mau nanya… kenapa kenapa sifat magma gunung api yg trletak pada zona subduksi bersifat andesitik?

Tinggalkan komentar