Kepulauan Indonesia

Cerita dari, untuk dan tentang Kepulauan Indonesia beserta Penghuni dan Penduduknya

Posts Tagged ‘Proses’

Karakter Orang Indonesia 01: Di mata Sri Mulyani Indrawati

Posted by wahyuancol pada Oktober21, 2009

Bagaimana karakter orang Indonesia?

Berikut ini adalah pandangan Ibu Sri Mulyani Idrawati yang saya kutip dari hasil wawancaranya dengan majalah Intisari di Kantor Menko Perekonomian yang dipublikasikan bulan September 2009. Ketika itu, beliau masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia dan Menteri Keuangan RI.

—————

Orang Indonesia mudah disentuh, mudah dimotivasi, tapi lemah dalam delivery. Jadi niat itu gampang, tapi menghitungnya secara cermat, melaksanakan setiap tahap dengan seluruh upaya, mengambil resikonya, bahkan berkorban untuk itu, Indonesia lemah.

Mengapa?

Karena selama ini orang Indonesia dibesarkan oleh pendidikan yang tidak menghargai proses. Negara ini sangat didominasi oleh hasil. karena itu negara ini belum mampu menjadi negara industri. Satu dua jenius ada, tapi mereka membutuhkan sistem pendukung yang diisi oleh orang-orang yang berdedikasi terhadap proses. Makanya, reformasi saya (di Dep Keu) bukan untuk kelihatan keren di depan. Tapi lebih pada mengubah pola pikir.

—————-

Demikian pandangan ibu Sri Mulyani tentang orang Indonesia dan bangsa Indonesia.

Oh ya, majalah Intisari yang saya baca itu saya peroleh secara gratis di arena Seminar Internasional Disaster: Theory, Research and Policy di Sekolah Paska Sarjana UGM yang diselenggarakan 20-22 Oktober 2009.

Salam,

Wahyu

Mau tahu Karakter Orang Indonesia sekitar 35 tahun yang lalu? KOI 02

Posted in Ah... Indonesia ku, HUMANIORA, Kualitas Bangsa | Dengan kaitkata: , , , , , | 3 Comments »

Tuhan Menciptakan Pesawat Terbang

Posted by wahyuancol pada Mei11, 2008

Siapa Pencipta Pesawat Terbang?

Apabila kita mengajukan pertanyaan “Siapa pencipta atau penemu pesawat terbang?”, maka kita tidak akan mendapatkan sebuah jawaban singkat yang sederhana. Jawaban yang memuaskan atas pertanyaan itu adalah sebuah kisah yang panjang dari serangkaian prestasi atau penemuan yang dimulai dari penemuan layang-layang bisa terbang di udara di Cina sekitar tahun 400 SM.

Menciptakan Melalui Proses dan Tangan Manusia

Lalu, mungkin timbul pertanyaan, bagaimana kita bisa mengatakan Tuhan yang menciptakan pesawat terbang? Jawaban pertanyaan ini sangat sederhana. Tuhan menciptakan pesawat terbang dengan proses dan melalui campur tangan manusia. Secara sederhana dan garis besar dapat kita katakan bahwa untuk menciptakan pesawat terbang Tuhan melakukannya dengan menciptakan Bumi dengan segala materinya yang patuh terhadap hukum-hukum-Nya – yaitu hukum-hukum yang sering kita katakan sebagai hukum alam, seperti hukum-hukum fisika dan kimia, dan menciptakan manusia dengan potensi kecerdasan, rasa ingin tahu, bisa menulis dan membaca, berani, dan berbagai sifat dan sikap mental positif lainnya.

Sejarah Singkat Manusia bisa Terbang

Berikut ini adalah sejarah singkat tentang bagaimana upaya manusia supaya bisa terbang. Kisah tentang penerbangan ini penulis kutip dengan modifikasi dari situs berikut ini: [http://inventors.about.com/library/inventors/blearlyflight.htm?%5D.

  • · Sekitar 400 SM – Penemuan layang-layang

Penemuan layang-layang yang dapat terbang di udara di China adalah awal dari pemikiran manusia tentang terbang. Penemuan layang-layang penting bagi penciptaan dalam dunia penerbangan – karena layang-layang adalah pendahulu bagi balon udara dan pesawat glider.

  • · Upaya manusia terbang seperti burung

Selama berabad-abad manusia telah berusaha terbang seperti burung dan telah mempelajari cara burung terbang. Sayap dibuat dari bulu atau papan ringan yang dipasang pada kedua lengan sebagai uji coba kemampuan terbang. Uji coba itu sering berakibat fatal.

  • · Hero dan Aeolipile

Hero of Alexandria adalah seorang ahli teknik Yunani kuno. Ia bekerja dengan tekanan udara dan uap untuk menciptakan sumber tenaga. Satu percobaan yang dikembangkan adalah Aeolipile yang menggunakan semburan uap panas untuk menciptakan gerakan berputar. Aeolipile menandai awal dari penciptaan mesin – mesin pencipta gerak yang kemudian terbukti penting dalam sejarah penerbangan.

  • · 1485 Leonardo da Vinci – Ornithopter dan studi penerbangan

Leonardi da Vinci memulai studi penerbangan pada tahun 1480-an. Ia menggambar lebih dari 100 gambar teknik yang menggambarkan teorinya tentang burung dan penerbangan mekanik. Gambar-gambar itu menggambarkan sayap-sayap dan ekor burung-burung, ide-ide mesin pengangkut manusia, dan alat-alat untuk pengujian sayap.

Mesin terbang Ornithopter tidak pernah dibuat, tetapi hanyalah rancangan yang dibuat oleh Leonardo dan Vinci untuk memperlihatkan bagaimana manusia bisa terbang. Helikopter moderen didasarkan pada konsep ini. Buku-buku catatan Leonardo dan Vinci tentang penerbangan dipelajari kembali pada abad ke-19 oleh para pioner penerbangan.

  • · 1783 – Joseph dan Jacques Montgolfier – Penerbangan balon udara-panas pertama

Dua bersaudara, Joseph Michel dan Jacques Etienne Montgolfier, adalah pencipta balon udara-panas pertama. Mereka mempergunakan asap dari api untuk meniup udara panas ke dalam kantong sutera. Kantong sutera itu diikatkan pada keranjang. Udara panas kemudian naik dan membuat balon menjadi lebih ringar daripada udara.

Tahun 1783, penumpang pertama di dalam balon itu adalah biri-biri, ayam jantan dan bebek. Balon itu naik sampai ketinggian 6000 kaki dan berjalan sejauh lebih dari 1 mil.

Setelah keberhasilan itu, mereka mulai menerbangkan manusia terbang dengan balon udara-panas. Penerbangan dengan manusia pertama terjadi pada 21 Nopember 1783. penumpangnya adalah Jean-Francois Pilatre de Rozier dan Francois Lanrent.

  • · 1799-1850-an – George Cayley – Glider

Sir George Cayley dipandang sebagai bapak aerodinamika. Cayley bereksperimen dengan rancangan sayap, membedakan antara “lift” dan “drag”, memformulasikan konsep “vertical tail surface”, “steering rudders”, “rear elevators”, dan “air screws”.

Goerge Cayley bekerja untuk menemukan bahwa manusia dapat terbang. Ia merancang banyak versi glider yang berbeda yang menggunakan gerakan badan untuk mengendalikan. Seorang anak muda yang namanya tidak diketahui adalah orang pertama yang menerbangkan glider.

George Cayley juga mengetahui bahwa diperlukan kekuatan mesin bila penerbangan diudara dalam waktu lama. Ia menulis buku “On Ariel Navigation” yang memperlihatkan bahwa pesawat dengan sayap tetap dengan sistem tenaga penggerak baling-baling dan ekor untuk membantu mengendalikan pesawat udara akan menjadi jalan terbaik yang memungkinkan manusia terbang.

  • · 1891 Otto Lilienthal

Ahli teknik Jerman, Otto Lilienthal, mempelajari aerodinamika dan bekerja merancang glider yang dapat terbang. Ia adalah orang pertama yang merancang glider yang dapat menerbangkan orang dan dapat terbang jarak jauh.

Ia sangat tertarik pada ide terbang. Berdasarkan studinya tentang burung dan bagaimana burung terbang, dia menulis buku tentang aerodinamika yang dupublikasikan tahun 1889 dan buku itu dpergunakan oleh Wright bersaudara sebagai dasar rancangan-rancangan mereka.

Setelah lebih dari 2500 penerbangan, Otto Lilienthal tewas ketika ia kehilangan kendali karena angin kencang yang datang tiba-tiba dan jatuh ke tanah.

  • · 1891 Samuel Langley

Samuel Langley adalah ahli fisika dan astronomi yang yakin bahwa diperlukan tenaga untuk membantu manusia terbang. Langley melakukan percobaan mempergunakan lengan berputar dan motor uap. Ia membangun sebuah model pesawat terbang yang diberi nama Aerodrome, yang dilengkapi dengan mesin uap. Tahun 1891, model yang dibuatnya terbang sejauh ¾ mil sebelum kehabisan bahan bakar.

Samuel Langley menerima bantun biaya US$50.000 untuk membangun Aerodrome berukuran penuh. Tetapi pesawat itu terlalu berat dan jatuh.

  • · 1894 Octave Chanute

Octave Chanute adalah ahli teknik yang sukses yang memilih merancang pesewat terbang sebagai hobi setelah ia terinspirasi oleh Otto Lilienthal. Ia merancang beberapa pesawat terbang. “The Herring” adalah “biplane” (pesawat bersayap ganda) rancangan Chanute yang paling sukses dan membentuk dasar bagi rancangan biplane dari Wright Bersaudara.

Octave Chanute mempublikasikan buku “Progress in Flying Machine” pada tahun 1894. Buku itu menghimpun dan menganalisis semua pengetahuan teknik yang dapat dia peroleh tentang kesuksesan penerbangan. Termasuk di dalamnya semua pioner penerbangan dunia. Wtight Bersaudara mempergunakan buku ini sebagai dasar bagi banyak percobaan mereka. Chanute juga melakukan kontak dengan Wright Bersaudara dan sering memberi komentar atas kemajuan teknik mereka.

  • · 1903 Wright Bersaudara – Penerbangan pertama

Orville Wright dan Wilbur Wright sangat bersungguh-sungguh dalam penelitiannya yang panjang untuk penerbangan. Pertama, mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari semua pengembangan awal penerbangan. Mereka menyelesaikan riset detil terhadap apa yang telah dilakukan oleh para penemu awal. Mereka membaca semua literatur yang telah dipublikasikan pada waktu itu. Kemudian, mereka memulai menguji teori-teori dengan balon dan layang-layang. Mereka belajar tentang bagaimana angin dapat mempengaruhi permukaan ketika terangkat ke udara.

Selanjutnya, mereka menguji bentuk-bentuk glider seperti yang dilakukan oleh George Cayley. Mereka menghabiskan banyak waktu menguji dan mempelajari tentang bagaimana glider dapat dikotrol.

Wright Bersaudara merancang dan mempergunakan terowongan udara untuk menguji bentuk-bentuk sayap dan ekor glider. Setelah mendapatkan bentuk glider yang dapat terbang dengan konsisten dalam percobaan di bukit pasir North Carolina Outer Bank, kemudian mereka mengalihkan perhatian kepada bagaimana menciptakan sistem baling-baling yang dapat menciptakan pengangkatan yang diperlukan untuk terbang. Mesin pertama yang dipergunakan berkekuatan hampir 12 tenagakuda.

Penerbangan pertama terjadi pada tanggal 17 Desember 1903 selama 12 detik dan menempuh jarak 120 kaki. Setelah penerbangan pertama itu, manusia menciptakan banyak pesawat dan mesin baru.

Kerja Tuhan Melalui Manusia

Kisah sejarah di atas menunjukkan kepada kita bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan berkembang selama lebih dari dua ribu tahun tahun. Ilmu penerbangan itu berkembang bertahap, melalui orang-orang yang cerdas, tekun, sabar, ulet, memiliki rasa ingin tahu, mencintai ilmu dan berani mengambil resiko, serta berani mengorbankan harta dan jiwa demi cita-cita.

Dari kisah di atas kita dapat melihat bagaimana Tuhan menerbangkan manusia. Tuhan tidak memberikan sayap kepada manusia sebagaimana halnya burung, tetapi menyediakan bumi dan udara serta burung; dan menciptakan manusia-manusia unggul yang kemudian secara estafet mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan pesawat terbang. Maka, jadilah pesawat tebang dalam berbagai jenis yang dengannya manusia dapat terbang.

Hal lain yang penting kita cermati dari kisah di atas adalah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi diberikan Tuhan kepada manusia secara bertahap dan serasi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak diberikan Tuhan kepada manusia secara instan, atau ahistoris.

—————

(Bersambung)

Sebelumnya:

1. Tuhan bekerja dengan proses

Posted in Cara Bumi di Hidupkan | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Tuhan Bekerja dengan Proses

Posted by wahyuancol pada Mei11, 2008

Kebebasan Berfikir

Di dalam Qur’an disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah (Surat Al-Hijr ayat 28; Fatir ayat 11). Kita hanya diberi tahu bahwa manusia diciptakan dari tanah, dan kita tidak diberitahu bagaimana prosesnya dari tanah sampai menjadi bentuknya yang sempurna menjadi manusia, dan juga tidak diberitahu secara mendetil bagaimana manusia pertama berkembang menjadi manusia sekarang yang beraneka ragam. Kita hanya dibertahu bahwa manusia dicipakan bermacam-macam (Surat Fatir ayat 28). Di lapangan antara yang tidak disebutkan di dalam agama itu saya kira kita boleh memikirkan bagaimana manusia diciptakan dengan ilmu dan pengetahuan kita. Tidak ada larangan untuk memikirkan ciptaan Tuhan. Yang ada adalah sebaliknya, kita dianjurkan untuk memikirkan ciptaan Tuhan.

Campur Tangan Manusia

Memang, Tuhan adalah Maha Kuasa dan Maha Menciptakan. Sementara itu, dalam kehidupan sehari-hari kita melihat bahwa manusia dilahirkan dari rahim seorang ibu. Hal itu menunjukkan bahwa ada campur tangan manusia dalam proses penciptaan manusia. Dengan kata lain, bahwa Allah menciptakan manusia melalui manusia itu sendiri. Campur tangan manusia itu dapat kita lihat mulai dari ketika seorang anak dibesarkan dengan makanan dan minuman bergizi, pendidikan yang diberikan, lingkungan tempat tinggal, sampai pada pemilihan jodoh ketika akan dikawinkan.

Manusia Awal dan Proses Evolusi

Banyak pertanyaan disekitar penciptaan manusia ini. Kita dapat mencoba membuat serangkaian pertanyaan sebagai berikut:

1) Apakah manusia diciptakan dengan cara dibentuk dari tanah seperti tanah yang kita kenal pada umumnya (tanah liat atau tanah untuk yang biasa untuk bercocok tanam)? Atau dari unsur-unsur kimia yang ada di bumi (tanah)?

2) Apabila dari tanah atau tanah liat, bagaimana bentuk awal manusia? Apakah calon manusia itu dibuat bentuknya seperti boneka yang berbentuk manusia dan lalu dihidupkan?

3) Apabila dari unsur-unsur kimia, bagaimana bentuk awal manusia? Apakah bentuk awal manusia diawali dari senyawa organik?

4) Apabila manusia berasal dari senyawa organik, apakah manusia adalah hasil dari suatu proses evolusi?

Kenyataan yang kita lihat sekarang di bumi adalah bahwa banyak ras manusia. Setiap ras manusia dapat dikatakan secara umum menempati benua-benua tertentu atau kawasan-kawasan tertentu. Kita melihat secara nyata dan tegas adanya perbedaan antara manusia dari benua Afrika, Eropa, Cina, Melanesia, Eskimo, Melayu, dan sebagainya. Perbedaan ras manusia itu dapat kita lihat mulai dari warna kulit sampai bentuk fisik. Pertanyaan yang dapat timbul terkait dengan kenyataan itu adalah:

1) Apakah manusia awal itu satu? Atau lebih dari satu?

2) Apabila manusia berasal dari satu orang, apakah kemudian manusia mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh tempat tinggalnya?

3) Apabila manusia awal lebih dari satu, apakah di setiap tempat yang berbeda diciptakan manusia dengan ras yang berbeda?

Pertanyaan-pertanyaan itu tidak mudah untuk dijawab dan dapat memancing perdebatan yang berkepanjangan. Namun hal itu tidak berarti kita tidak dapat menguraikan jawabannya. Kita dapat melihat apa yang terjadi di sekitar kita untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Proses di dalam Penciptaan

Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada satu pertanyaan kunci yang perlu kita jawab terlebih dahulu sebelum memulai menjawab pertanyaan yang lain. Pertanyaan itu adalah “Apakah Allah menciptakan segala sesuatu melalui suatu proses?”

Pertanyaan ini tidak sulit untuk dijawab asalkan kita mau memperhatikan apa-apa yang terjai di sekitar kita, seperti proses pembentukan manusia yang dimulai dari perkawinan sepasang laki-laki dan perempuan, pembuahan dan pertumbuhan janin di dalam rahim, kelahiran bayi dan perkembangannya sampai menjadi manusia dewasa yang siap melanjutkan sikus kehidupan manusia.

Mari kita lihat bagamana Qur’an menerangkan penciptaan manusia yang melalui sustu proses (Surat Al-Mukminum ayat 12 – 14). Secara rinci dijelaskan proses itu sebagai berikut: Manusia diciptakan dari saripati tanah dalam bentuk mani yang disimpan dalam rahim, kemudian dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu menjadi segumpal daging, kemudian dijadikan tulang belulang yang dibungkus daging. Kemudian tulang yang terbungkus daging itu dijadikan suatu makhluk. Kita mengatahui bahwa proses itu berlangsung di dalam rahim dn membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan. Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa penciptaan manusia melalui suatu proses yang berlangsung dalam suatu jangka waktu tertentu.

Analogi penciptaan manusia itu juga dapat kita lihat pada pertumbuhan sebatang pohon yang berbiji. Dimulai dari sebutir biji yang tumbuh di tanah menjadi sebatang anakan pohon. Kemudian anakan pohon itu tumbuh dan berkembang sehingga berbungan dan berbuah, dan lalu buah itu menjadi tua, masak dan kemudian jatuh ketanah. Buah yang tahun itu kemudian membusuk dan tinggallah bijinya menjadi benih yang siap tumbuh melanjutkan siklus pertumbuhan pohon.

Dua contoh kasus di atas menunjukkan dengan tegas kepada kita bahwa Allah bekerja dengan suatu proses dalam suatu jangka waktu tertentu. Segala sesuatu terjadi dan terbentuk melalui suatu proses dalam jangka waktu tertentu, dan tidak ada yang hadir begitu saja tanpa melalui suatu proses.

————–

(Bersambung)

1. Tuhan menciptakan pesawat terbang

Posted in Cara Bumi di Hidupkan | Dengan kaitkata: , , , , , , , | Leave a Comment »