Kepulauan Indonesia

Cerita dari, untuk dan tentang Kepulauan Indonesia beserta Penghuni dan Penduduknya

Archive for the ‘FENOMENA BENDA LANGIT’ Category

Gerhana Matahari Cincin Terlama di Abad Ini

Posted by wahyuancol pada Januari15, 2010

Pada hari ini, Jum’at 15 Januari 2010, akan terjadi gerhana matahari cincin terlama di abad ini. Gerhana yang diperkirakan berlangsung 11 menit 8 detik ini akan melewati Afrika bagian tengah, Samudra Hindia, dan sebagian wilayah Indonesia. Di Indonesia, gerhana ini bisa dilihat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi. Di Sumatera 10-60 persen, Jawa Barat dan Tengah 0-12 persen, Kalimantan 0-20 persen, Sulawesi 0-5 persen.

Lama gerhana diperkirakan sekitar 2 jam, mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Untuk mereka yang tinggal di Jakarta, gerhana akan terjadi pukul 14.33-16.00 WIB dengan kegelapan hanya 11 persen. Di Bandung, gerhana terjadi pukul 14.39-15.55 WIB dengan kegelapan 8 persen.

Gerhana ini bisa lebih leluasa dinikmati di Sumatera karena lebih dekat ke jalur gerhana cincin. Lhokseumawe akan mendapat gerhana 53,7 persen pada pukul 13.45-16.44 WIB, Medan akan mendapatkan gerhana 47,1 persen pada pukul 13.50-16.40 WIB, sedangkan Padang mendapatkan gerhana dengan kegelapan 34,1 persen pada pukul 13.57-16.27 WIB.

Proses gerhana yang dimulai dengan masuknya bayang-bayang Bulan di permukaan Bumi akan dimulai pukul 14.39 WIB. Puncak gerhana terjadi pada 15.55 WIB. Titik maksimum gerhana akan terjadi di Samudra Hindia. Masyarakat di Afrika tengah, Kenya, China, dan Myanmar bisa melihat fase gerhana cincin. Total jalur penumbra gerhana mencapai 333 kilometer.

Gerhana Matahari dengan durasi lebih dari 11 menit ini adalah yang terlama dalam kurun waktu 2001 – 3000, dan baru akan terjadi lagi pada 1.033 tahun kemudian pada tahun 3043. Gerhana Matahari yang lebih lama terjadi pada tahun 1992, yaitu dengan durasi 11 menit 41 detik.

Jika anda ingin melihat gerhana, jangan lupa memakai kaca mata hitam untuk keamanan mata. Gerhana matahari juga bisa dilihat dengan plastik film, atau klise foto bekas.

Berkaitan dengan gerhana ini, hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi Bumi, Bulan dan Matahari. Posisi ketiga benda langit yang hampir segaris itu akan menimbulkan gaya tarik yang kuat sehingga akan menyebabkan pasang-surut dengan amplitudo yang besar. Karena itu, perlu diwaspadai terjadinya banjir pasang surut yang lebih tinggi dari biasanya di daerah yang biasanya mengalami banjir pasang surut.

Semoga bermanfaat.

Salam,

Wahyu

—————————

Sumber:

http://www.detiknews.com/read/2010/01/14/120303/1278248/10/siap-siap-gerhana-matahari-sambangi-jakarta-jumat-pk-1433

http://www.detiknews.com/read/2010/01/15/033604/1278897/10/3-teleskop-disiapkan-untuk-pantau-gerhana-matahari?991102605

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/14/03194755/15.januari.gerhana.matahari.terlama.

Posted in FENOMENA BENDA LANGIT, Gerhana Matahari | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

Parade Gerhana 2009

Posted by wahyuancol pada Juli11, 2009

Info dari: Ma’rufin Sudibyo; Selasa 7 Juli 2009

Dalam bulan Juli dan Agustus 2009 ini akan terjadi Parade Gerhana yang dapat diamati dari wilayah Indonesia. Akan terjadi sebuah “parade gerhana” selama 30 hari ke depan dimana secara berturut-turut akan terjadi 3 gerhana sekaligus yakni Gerhana Bulan Penumbral 7 Juli 2009, Gerhana Matahari Total 22 Juli 2009 dan Gerhana Bulan Penumbral 6 Agustus 2009. Parade gerhana semacam ini terakhir kali terjadi 9 tahun silam tepatnya pada bulan Juli 2000.

1. Gerhana Bulan Penumbral 7 Juli 2009

Pada Selasa 7 Juli 2009 akan terjadi peristiwa Gerhana Bulan Penumbral, yakni satu kondisi dimana bundaran Bulan yang sedang menuju ke fase purnamanya tertutupi oleh bayangan tambahan (penumbra) Bumi. Gerhana ini merupakan gerhana pembuka dari sebuah “parade gerhana” selama 30 hari ke depan.

Sulit Diamati

Secara kasat mata gerhana penumbral sangat sulit untuk diamati, karena hanya terjadi penurunan kecemerlangan pada Bulan tanpa adanya penutupan sebagian atau keseluruhan bundaran Bulan oleh bayangan Bumi. Gerhana penumbral hanya bisa dideteksi oleh mereka-mereka yang memiliki penglihatan tajam ataupun menggunakan alat optik seperti binokuler/teleskop, sehingga terjadinya penurunan kecemerlangan Bulan bisa diidentifikasi.

Waktu Gerhana

Gerhana akan berlangsung sejak pukul 15:40 WIB ketika terjadi kontak awal penumbra (P1). Dan gerhana akan berakhir pada pukul 17:38 WIB ketika terjadi kontak akhir penumbra (P4). Sehingga secara keseluruhan durasi gerhana penumbral ini adalah 1 jam 58 menit. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 16:39 WIB dimana pada kondisi ini penumbra Bumi menutupi 14,9 % luas permukaan bundaran Bulan.

Di Indonesia

Sayangnya gerhana tidak bisa disaksikan secara utuh dari seluruh wilayah Indonesia. Peta keterlihatan gerhana menunjukkan penduduk di propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya Barat dan Papua dapat menyaksikan gerhana ini namun dalam kondisi ketika Bulan sedang terbit. Sehingga durasi gerhana untuk tiap titik pada propinsi-propinsi tersebut cukup singkat. Di kota Samarinda, misalnya. Bulan terbit pada pukul 18:25 WITA sementara gerhana berakhir pada pukul 18:38 WITA, sehingga durasi gerhana hanya 13 menit.  Durasi gerhana yang terpanjang ada di kota Jayapura, dimana Bulan terbit pada pukul 17:47 WIT dan gerhana berakhir pada 19:38 WIT sehingga durasinya sebesar 1 jam 51 menit.

2. Gerhana Matahari Total 22 Juli 2009

Pada Selasa 22 Juli 2009 akan terjadi peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) yakni satu kondisi dimana bundaran Matahari tertutupi oleh bundaran Bulan yang sedang menuju ke fase Bulan baru atau konjungsi atau ijtima’. Gerhana ini merupakan gerhana pemuncak dari parade gerhana kali ini.

Gerhana Matahari Total 22 Juli 2009 merupakan bagian dari gerhana seri Saros 136 dan bisa dilihat dari kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur dan Samudera Pasifik. Sebagai bagian dari seri Saros 136, maka gerhana ini merupakan perulangan dari GMT 55 tahun sebelumnya, yakni GMT 20 Juni 1955. Yang membedakan hanyalah lokasi keterlihatan gerhana kali ini sedikit bergeser ke utara. Dan kelak 55 tahun ke depan, yakni 24 Agustus 2063, GMT yang sama juga akan berulang dengan catatan bahwa lokasi keterlihatan gerhana kian bergeser ke utara menjauhi kawasan khatulistiwa.

Bayangan Gerhana

Gerhana Matahari Total 22 Juli 2009 memiliki bayangan inti (umbra) yang memanjang sejauh ribuan kilometer dari lepas pantai Laut Arab di sebelah barat India dan menerus ke timur laut melintasi kota Shanghai dan Kep. Jepang untuk akhirnya berbelok ke tenggara hingga berakhir di pertengahan Samudera Pasifik. Umbra ini memiliki lebar 258 km.

Waktu Gerhana

Gerhana dimulai pada pukul 06:58 WIB ketika terjadi kontak awal penumbra (P1). Disusul kemudian kontak awal umbra (U1) pada pukul 07:51 WIB. Seiring dengan gerakan Bulan mengelilingi Bumi, maka gerhana akan berjalan terus ke timur hingga mencapai puncaknya 09:35 WIB. Gerhana mulai berakhir pada pukul 11:19 WIB ketika terjadi kontak akhir umbra (U4) dan sepenuhnya berakhir pada pukul 12:12 WIB ketika kontak akhir penumbra (P4) terlampaui.

Di Indonesia

Seluruh wilayah Indonesia terletak jauh di selatan lintasan umbra dan berada di perbatasan daerah penumbra, sehingga hanya bisa menyaksikan gerhana ini dalam bentuk gerhana sebagian. Batas area penumbra membentang dari pantai barat Pulau Sumatra yang menerus ke timur laut melintasi kota Jambi, Samarinda dan sebelah utara kota Palu untuk kemudian berbelok ke tenggara melewati kota Luwuk, Bula (Pulau Seram bagian timur) dan laut Arafuru. Hanya daerah di sebelah utara garis ini yang bisa menyaksikan gerhana.

Gerhana bisa disaksikan pada pagi hari untuk Pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Sulawesi dan Papua, gerhana bisa disaksikan pada siang hari. Durasi gerhana yang terpanjang terjadi di kota Jayapura dan sekitarnya, yakni selama 1 jam 52 menit yang dimulai pada pukul 11:11 WIT. Namun penutupan cakram Matahari oleh Bulan yang terbesar pada saat puncak gerhana justru terjadi di kota Banda Aceh dan sekitarnya, yakni mencapai 29,7 % (magnitude 0,297). Di Banda Aceh gerhana mulai terjadi pada pukul 07:14 WIB dan berakhir pada 08:48 WIB. Sementara durasi terpendek gerhana terjadi di sepanjang perbatasan penumbra. Di kota Samarinda dan sekitarnya misalnya, gerhana hanya berlangsung 17 menit sejak pukul 09:36 WITA, dengan tutupan cakram Matahari hanya 0,4 %.

Shalat gerhana Matahari disunnahkan dilaksanakan Umat Islam pada daerah-daerah yang bisa melihat gerhana, yakni yang bertempat di propinsi :

  • Nangroe Aceh Darussalam
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Riau Kepulauan
  • Jambi (sebagian)
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur (sebagian)
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah (sebagian)
  • Sulawesi Tenggara (sebagian)
  • Maluku (sebagian)
  • Maluku Utara
  • Irian Jaya Barat
  • Papua

Posted in FENOMENA BENDA LANGIT, Gerhana Bulan, Gerhana Matahari | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »